Alhamdulilah...masih bisa posting resep lagi (fiuuuuhhh...) setelah hampir tiga minggu rasa malas baking itu melanda. padahal tiap hari selalu blogwalking di internet, melihat teman-teman yang rajin berkreasi aneka resep masakan dan kue, mengupdate postingan mereka dengan sesuatu yang baru paling tidak seminggu sekali di laman blog masing-masing. duuhh...setiap melihat berbagai resep (kue terutama) dengan foto hasil akhir yang dikemas begitu mengundang selera, ingin rasanya mencoba bikin sendiri di rumah. tapi lagi-lagi malas yang melanda*contoh yang buruk (jangan ditiru ya temans..)
Daaaannn...finally,tepat bersamaan dengan hari pahlawan (hahaha....apa hubungannya coba!), mood baking itu datang lagi. gak tanggung-tanggung, dua cake aku ekskusi hari ini. Cake pisang dan cake tape keju (tunggu di postingan selanjutnya). Dua bahan utama kedua cake ini, yaitu pisang ambon dan tape, sebenarnya udah dari tiga hari yang lalu 'ngejogrok' di rumah. nunggu buat diolah. Tapi jangankan buat ngolah, ngelirik aja ga, ampun deh...*mengutuki diri sendiri. Cake pisang ini aku buat dengan resep yang biasa ibu pakai.ibu dapat resepnya dari Budheku yang tinggal di Surabaya sana. Resep ini Ibu tulis di buku agenda dari jaman dulu.seingatku sejak aku masih SMP resep itu udah ada. Sampai kertasnya lusuh gara-gara keseringan dibolak-balik buat nyari resep ini diantara sekian banyak resep yang ditimbun ibu di buku agenda itu. Cake ini ibaratnya juaranya camilan di rumahku, makanya lumayan sering dibikin. Dulu sewaktu belum bisa bikin cake sendiri, aku tidak pernah memperhatikan bahan dan proses membuat cake ini. pikirku waktu itu 'yang penting cake ini enak' . namun sekarang, sejak aku belajar baking , tiap hari melototin resep-resep dari para senior, tiap hari lihat komposisi bahan yang mereka pakai, aku jadi mulai mikir resep Cake pisangnya budheku ini. Aneh saja rasanya untuk ukuran 3 butir telur dengan 3-4 pisang yang dilumatkan, budhe memakai 250 gr tepung terigu dan 250 gr gula (bahkan ibu selalu memakai 300gr gula karena beliau rasa 250 gr masih kurang manis sodara-sodara!) Pasti pertanyaannya: apa gak kemanisan tuh? dan percayakah anda bahwa dari sekian banyak orang yang udah pernah mencicipi cake ini (termasuk indah temenku SMP yang sekarang ternyata sehobi juga denganku *hai in!) bilang bahwa cake ini manisnya pas tiap kutanya 'ga kemanisan ta in?'. Tapi sekali lagi semua tergantung selera masing-masing.
panci serbaguna yang biasa dipakai ibu
Keanehan lain di proses pembuatannya yang juga bikin keningku berkernyit heran adalah,kalau pada umumnya baking powder,baking soda dan vanili biasanya diayak jadi satu dengan tepung terigu, tapi di cake ini dimasukkan sendiri-sendiri jadi setelah telur dan gula dikocok kental,pisang dimasukkan sambil dimikser kecepatan rendah asal rata, lalu berturut-turut dengan sambil dimikser kecepatan rendah, bahan lain seperti sp,baking powder, baking soda, vanili dimasukkan ke adonan. baru tepung dan margarin (yang kesemuanya tetap dimikser kecepatan rendah). Pikirku : apa ngaruhnyq sp ini ke adonan kalau cuma dimikser sebentar aja sama ibu (kira-kira15 detikan aja sebelum tepung masuk). karena dari resep-resep senior yang aku baca, ketika telur dan gula sudah mengembang dan dimasukkan sp, biasanya dikocok lagi sampai adonan benar-benar kental baru masuk pisang. tapi entahlah, yang jelas dari sekian puluh kali bikin cake ini, tidak pernah sekalipun gagal apalagi bantat.
oh iya, satu lagi, dari sejak awal bikin cake ini, ibu tidak pernah memanggangnya dengan oven.beliau memanggangnya dengan alat yang beliau sebut dengan panci serbaguna. panci serbaguna ini dulu dibelikan Mbah buat ibu. dulu memang ibu belum punya oven. baru 3tahun ini aja ibu dibelikan oven tangkring sama bapak (dengan terpaksa dibelikan karena ibu ngambek pas proposal beli oven tangkring ditolak bapak,mogok masak 2 hari, hahaha....) Tapi dasar ibu, setelah terbeli ovennya malah gak dipakai (untung buatku karena secara tidak resmi oven itu dihibahkan bapak padaku) yang bapak tahu emang aku lagi demen-demennya baking,alhamdulilah...maap ya bu ovennya tak kuasai sekarang...
Sampai punya ovenpun, ibu tetap setia dengan panci serbagunanya untuk bikin Cake pisang ini. Suhunya pakai ilmu kira-kira ala ibu. panggang dengan api kecil-sedang selama 30-45 menit. tapi kalau aku interpretasikan kira-kira sunya 160° C karena pemanggangannya agak lama. jadi biar dalamnya matang sempurna dan luarnya gak gosong. sampai resep ini menurun kepadaku (dengan segala pertanyaan aneh yang bikin aku heran), aku tetap mengikuti resep dengan patuh, tidak aku rubah di prosesnya dan aku panggang dengan panci serbaguna seperti yang biasa ibu pakai. Aku takut kalau memakai otang ntar tambah bantat. padahal budheku si empunya resep ini juga manggangnya oakai otang dan sukses-sukses aja. Entahlah, yang jelas aku tetap ga pede manggang cake ini dengan otang, hihihi...
Cake Pisang
Source : Budhe Kris
Bahan :
- 3 butir telur
- 250-300 gr gula pasir
- 3-4 buah pisang ambon, lumatkan dengan garpu
- 1 sdt sp
- 1/2 sdt baking powder (aku pakai double acting)
- 1/2 sdt baking soda
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 1 sdt bumbu spekoek (aku skip karena keluargaku ga suka)
- 250 gr tepung terigu
- 100 gr margarin, lelehkan
Caranya :
- panaskan oven suhu 160°C
- Siapkan loyang tulban diameter 22-24cm.oles margarin dan taburi tepung terigu.sisihkan
- kocok telur dan gula hingga putih dan kental.masukkan pisang yang telah dilumatkan dalam 2 tahap sambil dimikser kecepatan rendah.kocok asal rata
- berturut turut masukkan sp,baking powder,baking soda bumbu spekoek dan vanili sambil tetap dimikser kecepatan rendah.
- masukkan tepung sedikit demi sedikit.mikser speed rendah sampai rata.
- tuang margarin leleh.mikser sebentar sampai tercampur rata
- tuang ke loyang dan panggang selama 30-45 menit tergantung oven masing-masing.test tusuk
- bila sudah matang,keluarkan dari loyang dan siap disajikan